This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 13 Oktober 2014

Tulisan 3 Pertemuan 1

Komunitas Punk Burma Kutuk Serangan Terhadap Muslim Rohingya


Kelompok punk selalu menarik perhatian di jalanan, namun bukan hanya karena rambut berwarna merah muda, jaket kulit berpaku-paku atau tato tengkorak yang membuat para anak muda berusia 20an ini disebut pemberontak.

Di Burma, mereka berani berbicara melawan para biksu Buddha yang melakukan kekerasan terhadap kelompok Muslim, sementara yang lainnya berdiam diri.

“Jika mereka biksu yang sebenarnya, saya akan tutup mulut, tapi mereka bukan biksu,” ujar Kyaw Kyaw, vokalis Rebel Riot, di tengah hentakan drum dalam lagu baru yang mengecam kemunafikan agama dan gerakan anti-Muslim yang disebut “969.”

“Mereka adalah kelompok nasionalis dan fasis. Tidak ada yang mau mendengar hal itu, tetapi itu benar.”

Para biksu radikal ada di tempat terdepan dalam kampanye berdarah melawan Muslim, dan hanya sedikit dari 60 juta penduduk yang mayoritas beragama Buddha itu mau berbicara melawan mereka. Untuk banyak pihak, menjadi Buddhis adalah bagian penting untuk menjadi orang Burma, dan para biksu, anggota masyarakat paling dihormati, tak dapat dijangkau kecaman. Warga lainnya memilih menyangkal situasi tersebut, atau percaya klaim bahwa “pendatang” Muslim mendatangkan ancaman pada budaya dan tradisi mereka.

Kebungkaman ini berbahaya saat massa merangsek masjid dan bersorak sorai saat para Muslim diburu dan dipukuli sampai mati dengan rantai dan pipa besi, menurut Michael Salberg, direktur masalah internasional pada lembaga Anti-Defamation League (Liga Anti-Penistaan) di AS.

"Bukan pelakunya yang menjadi masalah di sini,” ujarnya, mengacu pada kondisi-kondisi yang membuka jalan untuk tragedi Holocaust di Jerman dan pembantaian di Rwanda. “Tapi penonton.”

Menyusul kekuasaan militer yang keras selama setengah abad, pemerintahan setengah sipil dua tahun lalu memberlakukan reformasi, membebaskan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi dari penahanan rumah, melonggarkan batasan-batasan untuk berorganisasi secara damai, membuka media dan menghapus sensor.

Sekelompok anak muda punk membagikan makanan untuk para tunawisma di Rangoon, Burma. (AP/Gemunu Amarasinghe)Sekelompok anak muda punk membagikan makanan untuk para tunawisma di Rangoon, Burma. (AP/Gemunu Amarasinghe)
Kemerdekaan yang sama juga memberikan suara untuk biksu-biksu seperti Wirathu, pembicara karismatik dan pendukung gerakan 969. Pengikutnya bertambah saat ia berkeliling negeri, menyerukan boikot atas toko-toko milik orang Muslim dan larangan pernikahan antara perempuan Buddhis dan laki-laki Muslim, serta mengingatkan bahwa tingkat kelahiran yang meningkat dapat suatu hari membuat Muslim yang saat ini merupakan 4 persen populasi menjadi mayoritas.

“Yang ingin saya katakan di sini hanyalah, orang-orang seharusnya melihat ajaran Buddha dan bertanya pada diri mereka sendiri, apakah ini yang ia maksud?” ujar Ye Ngwe Soe, 27, vokalis No U Turn, band punk rock paling populer di negara itu.
Ia menulis lagu “Human Wars (Perang Manusia)” setelah kekerasan melawan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine mulai menyebar ke daerah lain.

“Ketika saya pergi ke daerah perkotaan, saya mendengar pembicaraan tentang 969, kebencian terhadap Muslim, kekerasan. Ini seharusnya tidak begini,” ujarnya.
Ahli-ahli mengenai penyebaran kebencian secara verbal mengatakan cara terbaik untuk menghadapi orang-orang seperti Wirathu adalah dengan mencari suara para Buddhis yang moderat.

Namun di luar sekelompok kecil biksu dan aktivis hak sipil yang telah berkumpul untuk mengadakan dialog antar agama, hanya sedikit yang maju. Orang-orang Barat yang bekerja di Burma seringkali terkejut ketika bawahan-bawahan mereka asal Burma yang biasanya progresif menjadi pembela para biksu dan tidak mengatakan apa pun ketika membahas kekerasan agama tersebut.

“Saya yakin banyak yang berpikir itu gila, tapi mereka tidak berani mengungkapkannya secara terbuka,” ujar Bertil Lintner, jurnalis Swedia yang telah menulis beberapa buku mengenai Burma.

“Jika mereka berbicara, mereka akan diserang oleh para nasionalis baru, kelompok beragama fanatik, dituduh akrab dengan Muslim. Ini situasi yang sulit.”

Arker Kyaw, seorang artis grafiti berusia 20 tahun, memiliki beberapa teman – sebagian besar musisi dan DJ – yang Muslim dan sangat geram dengan kekerasan yang telah merusak komunitas mereka dalam setahun belakangan.

Ia dan kawan-kawan lainnya dari latar belakang agama yang berbeda-beda membuat video musik yang mengekspresikan solidaritas, yang menyatakan, “Jangan khawatir, paling tidak di antara kita, semuanya baik-baik saja.”

Namun ketika ditanya apakah ia tidak ingin melawan 969 ketika ia melihat stiker dan tanda-tanda di dinding-dinding kota Rangoon, ia mengatakan: “Tidak. Ini sangat rumit. Untuk hal yang satu ini, saya kira lebih baik menjadi penonton, bukan bagian darinya.”

Presiden Thein Sein, yang dipuji AS dan yang lainnya karena agenda-agenda reformasinya, melarang salah satu edisi majalah Time yang memasang foto Wirathu di sampul majalah dan menyebutnya “wajah teror Buddhis,” dengan mengatakan bahwa ia mendukung 969 dan menganggap biksu ekstremis itu “putra Sang Buddha.”

Dengan pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2015, pemimpin oposisi Suu Kyi tidak mengatakan apa pun, khawatir, menurut para analis, akan ada akibatnya dalam jajak pendapat jika ia dianggap sebagai anti-Buddhis.

Tinggallah para penyanyi punk rock, yang tahu benar makna menjadi orang luar.

Pada kekuasaan militer, komunitas punk yang kecil berlatih dan tampil secara rahasia, seringkali di gedung-gedung yang terbengkalai, rel kereta api atau secara privat, di depan sekelompok kecil teman dekat. Sementara warga lain ciut karena ancaman penangkapan dan penjara, komunitas pank meneriakkan kecaman mengenai kekerasan di tangan militer dan bertanya mengapa para pengusaha yang berkoneksi politik semakin kaya sementara masyarakat menderita.

Saat ini, mereka memiliki isu baru untuk dikritik, yaitu intoleransi beragama. Dan mereka tidak akan berdiam diri.

Kyaw Kyaw dari Rebel Riot mengatakan bahwa meski ia tidak bisa mengubah dunia, atau Burma, atau Rangon sekalipun, setidaknya ia dapat mempengaruhi mereka yang berada di dekatnya.

“Mereka bisa menangkap kami, kami tidak peduli,” ujar pemuda 26 tahun putra pejabat polisi ini.

“Atau kami bisa diserang kelompok tertentu. Kami tidak peduli. Kami telah menyiapkan mental. Tapi kami ingin menyuarakan pikiran kami.” (AP/Robin McDowell)

Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/komunitas-punk-burma-kutuk-serangan-terhadap-muslim-rohingya/1724117.html

Tulisan pertemuan 1

Massa FPI Serang Masjid Ahmadiyah di Jawa Barat


Pimpinan jemaat Ahmadiyah di Indonesia bertekad akan membela diri setelah serangan oleh beberapa organisasi massa mengakibatkan beberapa orang luka-luka.
Selama berhari-hari, Front Pembela Islam (FPI) bentrok dengan polisi dan melemparkan batu ke masjid jemaat Ahmadiyah di desa Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat.
Serangan-serangan itu memuncak hari Kamis dengan bentrokan antara ratusan anggota FPI bergaris keras itu dan sekitar 3.000 anggota Ahmadiyah. Pimpinan Ahmadiyah hari Jumat mengatakan kepada pengikut mereka agar siap berjuang mempertahankan masjid-masjid mereka.
Pemerintah telah mencoba menutup masjid di Manis Lor itu, dengan mengatakan pengikut Ahmadiyah melanggar keputusan pemerintah tahun 2008 yang memerintahkan agar mereka berhenti mempraktekkan agama mereka.

Sumber : 
http://www.voaindonesia.com/content/massa-fpi-serang-masjid-ahmadiyah-di-jawa-barat-99666344/82045.html

Tulisan 1 pertemuan 1


PNS Pemkot Surabaya Semarakkan Hari Pahlawan dengan Kostum Pejuang


Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Surabaya mengenakan pakaian pejuang jaman kemerdekaan, untuk memperingati Hari Pahlawan pada 10 November mendatang. Suasana perjuangan tahun 1945 sangat terasa dengan atribut pejuang, kostum tentara, lencana dan bendera merah putih, hingga replika senapan yang disandang pada pundak para pegawai ini.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surabaya, Mohammad Fikser mengatakan, dikenakannya kostum pejuang kemerdekaan oleh para pegawai negeri sipil ini merupakan upaya menghadirkan suasana serta semangat kepahlawanan pejuang Surabaya, sesuai instruksi Walikota Surabaya Tri Rismaharini kepada seluruh instansi pemerintah dan swasta hingga warga masyarakat di Surabaya.

“Baju pejuang ini memang spesial, khusus di bulan November, karena memang terkait dengan hari pahlawan ya, yang jatuh pada 10 November. Jadi memang edaran Walikota tidak saja kepada kami, ini juga instruksi kepada pimpinan lembaga, instansi pemerintah, direksi BUMN-BUMN, Kepala Badan, Dinas di lingkungan Pemerintah Kota, para pimpinan Bank, Hotel, Mall, Restoran, Supermarket, tempat hiburan umum dan kantor swasta, di Perguruan Tinggi  swasta dan negeri, para Camat-Lurah, seluruh Kepala Sekolah SD, SMP, SMK, dan para Ketua RT-RW," kata Mohammad Fikser, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Surabaya. "Selain menggunakan baju pahlawan untuk kami para PNS, edaran ini juga terkait dengan pengibaran bendera Merah Putih, pada tanggal 10 November,” lanjutnya.

Para pegawai negeri di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya berusaha tampil maksimal, dengan kostum serta dandanan ala pejuang, seperti tentara pelajar, tentara PETA, laskar rakyat, hingga para tenaga medis yang ikut berjuang mengobati para korban perang.

Dayu Kade, PNS di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya mengungkapkan, meski lahir dan berasal dari Bali, keikutsertaan menyemarakkan hari Pahlawan dengan kostum pejuang, menjadi hal yang membanggakan meski harus membeli sendiri kostum pejuang yang dikenakan.

“Untuk mendapatkannya (kostum pejuang) gak sulit mas, banyak tempat untuk bisa mendapatkan baju yang bernuansa pejuang, yang khas juga ada, kan juga bisa memakai baju ala tempo dulu, ya pakai jarik, pakai kebaya. Saya bangga bisa ada di Kota Surabaya ini, meskipun saya bukan orang Surabaya, tapi saya sudah cukup lama sejak tahun 90-an (1990). Saya bangga menjadi bagian dari acara peringatan hari Pahlawan, termasuk memakai pakaian pejuang ini,” kata Dayu Kade, PNS Pemerintah Kota Surabaya.

Sementara itu Ratno Wiyantono, pegawai negeri di Pemerintan Kota Surabaya mengutarakan, meski tidak pernah terlibat dalam perang kemerdekaan yang dijalani para pejuang, dirinya ikut merasa bangga sebagai bagian warga Surabaya yang dikenal sebagai warga Kota Pahlawan.

“Seumur saya kan hanya tahu dari cerita, tapi dengan memakai baju perjuangan ini saya bangga seolah-olah saya juga ikut berjuang seperti orang-orang dulu ya. Karena saya mengibaratkan sebagai rakyat biasa yang ikut berjuang, jadi baju saya ya seadanya begini ini ya, pakai sarung, cuma pakai topi Merah Putih terutama itu,” komentar Ratno Wiyantono, PNS Pemerintah Kota Surabaya.

Sumber :
http://www.voaindonesia.com/content/pns-pemkot-surabaya-semarakkan-hari-pahlawan-dengan-kostum-pejuang/1786207.html

MANAJEMEN, KEPEMIMPINAN, DAN PERENCANAAN


1.      MANAJEMEN
A.      Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ‘’mnagement’’, yang berarti ‘’seni melaksanakan dan mengatur’’. Istilah manajemen juga berasal dari kata ‘’management’’ (bahasa inggris) yang berasal dari kata ‘’to manage’’ yang artinya mengurus atau tata laksana.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Manajemen adalah (1) orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.
Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Dan berikut definisi Manajemen dari sumber lain :
1.    Harold Koontz
Ø  Dalam bukunya yang berjudul ‘’The Management Theory Jungle’’ menganggap pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir.
Ø  Harold Koontz & O’Danniel dalam buku yang berjudul ‘’Principles of Management’’ mengemukakan, ‘’Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang yang dilakukan melalui dan dengan orang – orang lain.

2.    George R. Terry
Ø  Dalam buku yang berjudul ‘’Principles of Manajement’’ memberikan definisi: ‘’manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun sen, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya’’.
Ø  Manajemen adalah pencapaian tujuan yang di tetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain (1994).
Ø  Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional ataumaksudmaksud yang nyata.

3.    Mary Parker Follet berpendapat bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.
B.       Jenis – jenis Manajemen
Di bawah ini 4 jenis manajemen, yaitu:
Ø  Manajemen Pemansaran : penganalisa, perencanaan, pelaksanaan, & pengawasan program – program yang di tuju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980)
Ø  Manajemen Proses : rangkaian aktivitas perencanaan & pengawasan kinerja sesuatu proses, terutama proses bisnis.
Ø  Manajemen Strategis : analisis, keputusan, & aksi yg dilakukan perusahaan ukt menciptakan & mempertahankan keunggulan kompetitif.
Ø  Manajemen Pengetahuan : kumpulan perangkat, teknik, & strategi ukt mempertahankan, menganalisa, mengorganisir, meningkatkan, & membagikan pengertian & pengalaman. Pengertian & pengalaman semacam itu terbangun atas pengetahuan, baik yg terwujudkan dalam seorang individu atau yg melekat di dalam proses & aplikasi nyata sesuatu organisasi.

C.       Psikologi Manajemen
Dan kemudian lanjut menuju pengertian psikologi manajemen, menurut pendapat Tatang Somantri, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi semua orang, barang, keadaan dan kejadian yang ada di sekitar manusia.

D.       Tujuan Psikologi Manajemen
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun. Guna menginterversi SDM agar mengerti akan tugas nya.

2.      KEPEMIMPINAN

A.      Pengertian Kepemimpinan
kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiahmempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
B.       Teori Kepemimpinan
1.      Great Man Theory : Thomas Carlyle (1888), Hertbert Spencer (1896)
§  Kepemimpinan adalah kemampuan yang melekat pemimpin besar di lahirkan, bukan di bentuk
§  Pemimpin besar muncul sebagai heroic, mitos, dan di takdirkan karena di perlukan.
§  Disebut ‘great man’ karena pada saat itu pemimpin dianggap kualitas laki – laki.
2.      Trait Theory : Gordon Allport (1937), Hans Eysenck (1967)
§  Pemimpin terbentuk karena warisan karakterisrik perilaku tertentu yang dimiliki seseorang.
§  Tetapi, jika perilaku tertentu adalah indicator kepemimpinan, mengapa banyak orang yang memiliki sifat kepemimpinan tetapi tidak menjadi pemimpin
3.      Contingency Theory : John Woodward (1958), Fiedler, FE (1958)
§  Kepemimpinan dipengaruhi oleh variable – variable lingkungan yang menentukan gaya kepemimpinan.
§  Tidak ada gaya kepemimpinan yang terbaik untuk semua situasi
§  Keberhasilan pemimpin tergantung pada sejumlah variable, termasuk gaya kepemimpinan, kualitas para pengikut, dan aspek lingkungan.

4.      Situational Theory : Hersey and Blanchard
§  Pemimpin harus memilih tindakan yang terbaik berdasarkan situasi yang sedang dihadapi
§  Gaya kepemimpinan berbeda – beda tergantung situasi yang berlainan.
§  Misalnya di tengah cendekiawan, gaya kepemimpinan demokratis mungkin paling tepat diterapkan.
5.      Behavioral Theory : Skinner (1967), Bandura (1982)
§  Sesuai prinsip ‘behaviorism’ seorang pemimpin yang besar dapat dibentuk, tidak selalu karena dilahirkan atau dimitoskan
§  Kepemimpinan tergantung pada tindakan, bukan pada kualitas mental atau kondisi internal
§  Setiap orang dapat memiliki jiwa kepemimpin melalui cara pembelajaran, observasi dank arena pengalaman.
6.      Participative Theory : Robert House (1996)
§  Gaya kepemimpinan yang ideal adalah mendorong partisipasi & kontribusi anggota kelompok.
§  Anggota kelompok merasa lebih memiliki dan berkomitmen pada proses pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan organisasi
§  Untuk memotivasi partisipasi, pemimpin harus terbuka pada masukan anggota kelompok.
7.      Transactional Theory : Max Weber (197), Berbard Bass (1981)
§  Teori transaksional, atau teori manajemen, berfokus pada peran pengawasan kinerja, organisasi dan kelompok karyawan
§  Teori ini mendasarkan pada system reward and punishmen karyawan dihargai apabila sukses dan ditegur atau di hokum apabila melanggar aturan yang di sepakati.
8.      Transformational Theory : James Macgregor burns (1978); Bernard Bass (1981)
§  Teori transformasional, atau teori relationship, berfokus pada pola hubungan antara pemimpin dan pengikutnya.
§  Pemimpin memotivasi dan menginspirasi orang agar melihat kepentingan tugas.
§  Pemimpin memperhatikan potensi orang dan memiliki standard etika dan moralitas kepemimpinan yang tinggi.

3.      PERENCANAAN
A.     Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah suatu teknik atau cara untuk mencapai tujuan-tujuan yangingin dicapai yang telah ditentukan dan dirumuskan oleh suatu badan perencanaan ditingkat pusat.
Arthur Lewis dalam bukunya yang berjudul development planning (1996) membagi perencanaan dalam 6 pengertian, yaitu pertama, dalam banyak literatur istilah perencanaan sering kali dihubungkan dengan factor letak geografis, bangunantempat tinggal, bioskop dan lainnya, hal ini sering disebut dengan istilah perencanaankota dan Negara atau biasa disebut dengan perencanaan saja. Kedua, perencanaan mempeunyai arti memutuskan penggunaan dana pemerintah dimasa yang akan datang, jika pemerintah memiliki dana untuk dibelanjakan. Ketiga, ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan perlengkapan/peralatan yang dialokasikan dengan jumlah tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemerintahKeempat, perencanaan kadang kala berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah, apakah itu untuk perusahaan Negara (BUMN) atau perusahaan swasta(BUMS). Kelima, penetapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumber daya lainnya ke berbagai bidang perekonomian. Keenam, perencanaan kadangkaladipakai untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakansasaran - sasaran yang ditetapkan sebelumnya kepada badan usaha swasta.
B.   Manfaat Perencanaan
Ø  Mengarahkan pada tindakan yang bertujuan
Ø  Memungkinkan koordinasi
Ø  Sebagai dasar untuk pengendalian
Ø  Menghindari kesalahan atau resiko
Ø  Bisa menghemat tenaga manajemen
Ø  Bias berhemat atau ekonomis dana
Ø  Metode yang di gunakan bias lebih baik

C.   Jenis Perencanaan dalam Organisasi
1.      Berdasarkan jangka waktu
§  Perencanaan jangka panjang (perspektif)
§  Perencanaan jangka menengah
§  Perencanaan jangka pendek
2.      Berdasarkan sifat perencanaan
§  Perencanaan dengan komando
§  Perencanaan dengan rangsangan
3.      Berdasarkan alokasi sumber daya
§  Perencanaan keuangan
§  Perencanaan fisik
4.      Berdasarkan tingkat keluwesan
§  Perencanaan indikatif
§  Perencanaan imperative
Sumber :