Senin, 10 November 2014

PENGORGANISASIAN, CONTROLLING, ACTUATING, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA

A.    PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN
1.      Definisi Manajemen
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
2.      Pengorganisasian Sebagai Fungsi Manajemen
Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan. pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemen dalam setiap organisasi.

B.     ACTUATING DALAM MANAJEMEN

1.   1.  Definisi Actuating
Penggerakan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
2.      Pentingnya Actuating
Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.
3.      Prinsip Actuating
Prinsip-prinsip actuating menurut Kurniawan (2009) sebagai berikut :
a.       Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
b.      Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c.       Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
d.      Menghargai hasil yang baik dan sempurna
e.       Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f.       Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup

g.      Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

C.    MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
1.      Definisi Controlling

Pengendalian atau Controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula. 
2.      Control Sebagai Proses Manajemen
Stoner & Wankel (dalam Ruky 2002) menjelaskan bahwa salam konteks manajemen, istilah asli yang digunakan adalah Controlling dan kata ini sebenarnya mencakup 2 (dua) Kegiatan: pengawasan dan pengendalian. Kegiatan pengawasan dalam proses manajemen dapat didefinisikan sebagai Sebuah proses yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan (dalam proses manajemen) berjalan mengikuti rencana yang telah ditetapkan dan menuju kepada sasaran yang harus dicapai
3.      Tipe-tipe Controlling
a.       Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
b.      Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c.       Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.

D.    MOTIVASI
1.      Definisi motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
2.      Teori-teori motivasi
a.       Abraham maslow
Dari banyaknya teori motivasi, Abraham Maslow dengan teori hierarki kebutuhan yang dikemukakanya dapat dikatakan sebagai teori yang paling banyak dikenal, ia membuat hipotesis bahwa dalam setap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah :
·         Fisiologis : meliputi rasa lapar, haus, berlindunga, seksual dan kebutuhan fisik lainya
·         Rasa aman: meliputi rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional
·         Sosial : meliputi rasa kasih saying, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan
·       Penghargaan : meliputi faktir-faktor penghargaan internal seperti hormat diri, otonomi dan pencapaian
·         Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi seseorang sesuai kecakapanya
3.      Definisi Motivasi Kerja
Motivasi merupakan proses pemberian dorongan kepada anak buah supaya anak buah dapat bekerja sejalan dengan batasan yang diberikan guna mencapai tujuan organisasi secara optimal.

E.     KEPUASAN KERJA
1.      Definisi Kepuasan Kerja
menurut Testa dan Locke (dalam Koesmono, 2005) Kepuasan kerja merupakan kegembiraan atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan atau pengalaman-pengalaman pekerjaan.
2.      Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Aspek  kepuasan  kerja yang  memiliki penilaian paling tinggi adalah sifat pekerjaan, sedangkan aspek kepuasan kerja yang memiliki penilaian paling rendah adalah tunjangan.
3.      Faktor-faktor Kepuasan Kerja
  • Karakter individu, yang meliputi: kebutuhan-kebutuhan individu, nilai-nilai yang dianut individu (values), dan ciri-ciri kepribadian (personality traits).
  • Variabel-variabel yang bersifat situasional, yang meliputi: perbandingan terhadap situasi sosial yang ada, kelompok acuan, pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya.
  • Karakteristik pekerjaan, yang meliputi: imbalan yang diterima, pengawasan yang dilakukan oleh atasan,  pekerjaan itu sendiri, hubungan antara rekan sekerja,  keamanan  kerja,  kesempatan  untuk  memperoleh  perubahan status.



  • Sumber :
    Mangkunegara, Anwar Prabu, A.A. (2009). Manajemen sumber daya manusia perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
    Basuki, Heru A.M. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : Gunadarma.


    0 komentar:

    Posting Komentar